Tarian Soya Soya
Tarian Soya Soya
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD ASRUL SANI
NIM : 15.11.9809
KELAS : S1TI-07
KELOMPOK : H
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA (TI)
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Tari Soya Soya adalah
tarian tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari daerahKayoa, Maluku Utara. Tarian
ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian prajurit
kesultanan pada zaman dahulu dan menggunakan perisai serta ngana-ngana sebagai perlengkapan menarinya. Tari
Soya Soya ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
Maluku Utara dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu
penting, perayaan adat, pertunjukan seni, festival budaya dan acara budaya
lainnya.
Sejarah Tari Soya Soya
Menurut sejarah, Tari Soya Soya ini dulunya digunakan untuk
mengobarkan semangat para prajurit saat penyerbuan Kesultanan Ternate ke Benteng Nostra Senora Del Resario (Benteng Kastela) yang
dikuasai Portugis. Penyerbuan tersebut dipimpin langsung
oleh Sultan Baabullah dalam rangka menyelamatkan
ayahnya yaitu Sultan Khairun yang dibunuh
secara kejam oleh tentara Portugis. Pertempuran ini juga menjadi awal
kebangkitan masyarakat dalam mengusir para penjajah Portugis yang sudah lama
menduduki tanah mereka. Untuk mengabadikan peristiwa heroic tersebut, para
seniman Kesultanan kemudian menciptakan dan mengembangkan sebuah tarian yang
disebut dengan Tari Soya Soya ini.
Makna Tari Soya Soya
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Soya Soya ini
awalnya diciptakan untuk mengabadikan peristiwa dan menggambarkan perjuangan
para pahlawan dalam mengusir para penjajah yang telah lama menduduki tanah
mereka. Namun bagi masyarakat saat ini Tari Soya Soya dapat dimaknai sebagai
wujud apresiasi serta penghormatan mereka kepada para pahlawan yang sudah
berjuang mempertahankan tanah air mereka. Selain itu tarian ini juga bisa
menjadi media untuk memperkenalkan kepada generasi selanjutnya serta masyarakat
luas akan sejarah dan budaya yang mereka miliki.
Pertunjukan Tari Soya Soya
Dalam pertunjukannya, Tari Soya Soya dibawakan oleh para
penari pria. Jumlah penari dalam Tari Soya Soya biasanya terdiri dari 5 orang
atau lebih. Dan salah satu dari penari tersebut berperan sebagai Kapitan (pemimpin tari) yang memimpin tarian serta
memberikan aba-aba kepada anggota lainnya. Dengan diiringi musik pengiring,
mereka menari dengan gerakannya yang khas dan memainkan perisai dan ngana-ngana
untuk menari.
Gerakan dalam Tari Soya Soya ini sangat dinamis, lincah dan
penuh semangat. Gerakan tersebut biasanya didominasi oleh gerakan tangan
memainkan perisai dan ngana-ngana serta gerakan kaki yang bervariatif dan
dilakukan dengan cepat. Formasi dalam tarian ini juga sering berubah ubah,
namun dilakukan dengan kompak sehingga terlihat menarik. Karena tarian ini
menceritakan suatu peristiwa, setiap gerakan tersebut tentu memiliki filosofi
tersendiri didalamnya.
Pengiring Tari Soya Soya
Dalam pertunjukan Tari Soya Soya biasanya diiringi oleh alat
musik tradisional seperti tifa(gendang), saragai (gong), dan tawa-tawa (gong kecil). Irama yang dimainkan untuk
mengiringi Tari Soya Soya ini biasanya merupakan irama cepat sehingga
menggambarkan genderang perang yang penuh semangat. Irama tersebut kemudian
dipadukan dengan gerakan tari sehingga terlihat bagus.
Kostum Tari Soya Soya
Kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Soya
Soya biasanya merupakan kostum khusus. Para penari biasanya menggunakan
baju taqoa, celana panjang, dan kain seperti rok pendek
berwarna hitam, merah, kuning, dan hijau. Pada bagian kepala biasanya
menggunakan ikat kepala berwarna kuning yang sering disebut dengan tuala lipa atau lipa kuraci.
Untuk peralatan menari, penari juga membawa perisai (salawaku) ditangan kiri dan ngana-ngana di tangan
kanan. Ngana-ngana sendiri merupakan peralatan menari
yang terbuat dari ruas bambu yang diberi hiasan daun palem dan ikat berwarna
merah, kuning dan hijau. Pada bagian samping ngana-ngana tersebut biasanya
dipasang semacam giring-giring yang berbunyi
saat dimainkan.
Perkembangan Tari Soya Soya
Dalam perkembangannya, Tari Soya Soya masih terus
dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai variasi dan kreasi
dalam segi gerak, kostum dan musik pengiring juga sering ditambahkan agar
telihat menarik. Walaupun begitu namun tidak menghilangkan ciri khas serta
makna yang terdapat didalamnya. Tari Soya Soya masih sering ditampilkan di
berbagai acara seperti penyambutan, hari peringatan, perayaan dan acara daerah
lainnya. Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara
budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan promosi pariwisata.
Sekian pengenalan tentang “Tari
Soya Soya Tarian Tradisional Dari Maluku Utara”. Semoga bermanfaat
dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisonal di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar